Minggu, 25 Maret 2012

Perbedaan karangan ilmiah, Semi ilmiah dan Non ilmiah

Perbedaan karangan ilmiah, Semi ilmiah dan Non ilmiah

Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Karya ilmiah mempunyai 3 ciri yaitu:
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan sistematis
3. Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda.

A. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :
1. Paper ( Karya Tulis)
2. Pra Skripsi
3. Skripsi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Thesis yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

B. Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
1. Makalah seminar
2. Laporan hasil penelitian
3. Jurnal Penelitian

Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya.


Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berpikir pembaca dan cukup informatif.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Sumber :
1. http://ug-azar.blogspot.com/2011/02/perbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah.html (diakses 24-03-2012, 15:37 ).
2. http://tommykur.wordpress.com/2010/06/05/perbedaan-karangan-non-ilmiah-semi-ilmiah-dan-ilmiah/ (diakses 24-03-2012, 15:49).
3. http://lailisulumiyah.blogspot.com/2011/02/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah.html(diakses 24-03-2012, 16:12)
Cerita Elish Selengkapnya...

Dampak Perdagangan Bebas bagi Lulusan Sarjana Komputer

Dampak Perdagangan Bebas bagi Lulusan Sarjana Komputer

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. Perdagangan bebas juga merupakan penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

Dampak Perdagangan Bebas Terhadap Sarjana TI
Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial. Namun, lemahnya infrastruktur dan kelangkaan SDM merupakan penyebab utama lambannya bisnis IT. Pada tulisan yang dibuat ini akan membahas aspek SDM.

Langkanya SDM IT yang handal merupakan masalah utama di seluruh dunia. Kelangkaan ini disebabkan meledaknya bisnis yang berbasis IT (dan khususnya bisnis yang berbasis Internet). Bahkan di Asia terjadi krisis SDM IT di Singapura dan termasuk di Indonesia. Adanya perdagangan bebas seperti AFTA juga akan mengancam lahan pekerjaan di Indonesia apabila SDM kita tidak kita persiapkan. India dan Cina merupakan dua raksasa yang sanggup menembus Indonesia.Berdasarkan sebuah survey yang telah dilakukan oleh PT Work IT Out yang dipimpin oleh Heru Nugroho, meski masih banyak dibutuhkan di dalam negeri, peluang kerja bagi tenaga kerja TI untuk keluar negeri pun terbuka luas, Kesempatan tetap terbuka, apalagi didukung oleh faktor bergesernya dominasi India yang dikenal sebagai sumber SDM TI, tawaran gajinya pun cukup menggiurkan. Bayangkan, untuk tenaga kerja TI kelas pemula sampai menengah, perusahaan di luar negeri berani menawarkan upah sekitar US$ 400 sampai US$ 600 (sekitar Rp 3, 6 juta sampai Rp 5,5 juta) per bulan. Di kelas yang sama di dalam negeri, paling mereka hanya ditawarkan gaji sekitar Rp 900.000 sampai Rp 2,5 juta per bulannya. Itu baru yang pemula. Untuk yang sudah punya keahlian spesifik dan berpengalaman, di luar negeri gajinya bisa mencapai US$ 2.000 – 2.500 (sekitar Rp 18,2 juta sampai 22,7 juta) per bulan. Tiga kali lipat dibanding di dalam negeri yang pasarannya sekitar Rp 7 sampai 10 juta.

Bidang kerja TI yang terbuka pun beragam dan hampir sama dengan yang ada di lokalan. Kebetulan kebanyakan yang dicari adalah engineer untuk networking dan wireless serta programmer. Kelihatannya trend yang sedang terjadi adalah orang atau perusahaan ingin membuat perangkat networking seperti produk dari Cisco. Untuk itu memang dibutuhkan banyak orang yang dapat membuat program dalam level C, C++ dengan real-time OS dan memiliki latar belakang (pengetahuan) di bidang telekomunikasi dan networking. Lowongan webmaster, UNIX administrator pun tidak sedikit. Jenis-jenis lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat banyak. Hanya saja, tenaga TI yang memiliki kemampuan terspesialisasi seringkali dicari, sayangnya agak susah mencari tenaga kerja yang sudah spesifik ini. Kalau melihat situasi seperti ini akan sangat mengenaskan jika orang Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi tidak bisa mendapatkan pekerjaan semacam itu.

Negara-negara maju dalam bidang teknologi IT pun ternyata masih mempunyai kebutuhan di bidang ini karena susahnya mendapatkan tenaga ahli dalam negeri, ini bisa menjadi peluang bagi tenaga IT indonesia juga karena tenaga kerja indonesia dalam bidang ini pun tak kalah dari negara lain misalnya china dan india yang telah menjadi penyuplai utama tenaga kerja untuk tenaga kerja indonesia.

Pro-kontra perdagangan bebas

Banyak ekonom yang berpendapat bahwa perdagangan bebas meningkatkan standar hidup melalui teori keuntungan komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dan merusak industri lokal, dan juga membatasi standar kerja dan standar sosial. Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap merugikan negara maju karena menyebabkan pekerjaan dari negara maju berpindah ke negara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti memperkecil kemungkinan perang.

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas (diakses 24-03-2012, 17:05)
2. http://riesdis.wordpress.com/2011/10/21/dampak-perdagangan-bebas-di-asia-terhadap-lulusan-sarjana-ilmu-komputer-dan-ti/(diakses 24-03-2012, 17:19)
3. http://sinden-tugas.blogspot.com/2011/11/dampak-perdagangan-bebas-di-asia.html(diakses 24-03-2012, 17:32)
4. http://pritha1904.blogspot.com/2011/10/dampak-perdagangan-bebas-di-asia.html(diakses 26-03-2012, 11:44)
Cerita Elish Selengkapnya...

Jumat, 09 Maret 2012

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Penalaran adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yang dapat diambil. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

1. Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Premis 1 : Setiap mamalia punya sebuah jantung
Premis 2 : Semua kuda adalah mamalia
Konklusi : Setiap kuda punya sebuah jantung

Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

2. Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif terkait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Premis 1 : Kuda Sumba punya sebuah jantung
Premis 2 : Kuda Australia punya sebuah jantung
Premis 3 : Kuda Amerika punya sebuah jantung
Premis 4 : Kuda Inggris punya sebuah jantung
Konklusi : Setiap kuda punya sebuah jantung

Macam-macam Penalaran Induktif
Ada 3 jenis penalaran induktif :
a. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Macam – macam generalisasi :
• Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
• Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

b. Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.

Untuk memudahkan anda mengidentifikasi maupun mengenali perbedaan antara penalaran induktif maupun deduktif, anda dapat lihat dibawah ini :

Penalaran Deduktif
- Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
- Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.

Penalaran Induktif
- Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.
- Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.


SUMBER :
http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html (diakses 9-3-2012, 23: 15)
http://www.gudangmateri.com/2011/06/penalaran-deduktif-dan-induktif-dalam.html (diakses 9-3-2012, 23:24)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-induktif-dan-deduktif-3/ (diakses 9-3-2012, 23: 36)
http://v4z4.wordpress.com/2010/05/13/pengertian-penalaran/ ( diakses 10-3-2012, 10:26)
Cerita Elish Selengkapnya...

SIAPAKAH SAYA ????

SIAPAKAH SAYA ????
Terbenak pertanyaan itulah yang ada dalam benak saya.. Terdengar mudah,,namun sulit untuk bisa menjawabnya..

Siapa saya???Sempat mengingatkanku pada sebuah film berjudul “Who am I” yang pernah dibintangi oleh aktor Jackie Chan. Film yang menceritakan seorang pemuda yang menjadi agen CIA yang mengalami kecelakaan dan akhirnya menderita amnesia. Akibatnya pemuda tersebut harus berupaya keras untuk bisa mengetahui kembali identitas dirinya yang sebenarnya. Film yang terkesan lucu namun memiliki makna tersendiri..

Begitu juga saat saya mendengar kalimat “Siapakah Saya” ??? Jelas membuat saya termenung sejenak… Dan inilah identitas diri saya. Nama lengkap saya Matilda Khaterine Elishabeth Haumahu. Saya biasanya dipanggil dengan sebutan ey atau elish. Saya merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Hobi saya yaitu menyanyi dan membaca komik. Saya anak yang pendiam, pemalu, bertanggung jawab, humoris namun mudah untuk putus asa. Saya lahir di Ternate, Maluku Utara tepatnya pada tanggal 18 Mei 1991. Walaupun lahir di Ternate, namun saya dibesarkan oleh orang tua saya di Ambon, Maluku. Saya memulai pendidikan saya pada saat berumur 4 tahun saya masuk Taman Kanak - Kanak di Ambon. Namun tidak sepenuhnya saya menjalani pendidikan di Ambon. Saya sempat berpindah – pindah sekolah karena ayah saya ditugaskan dari satu kota ke kota lain.
Pada saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 2, saya harus pindah ke Ternate. Di Ternate, saya menjalani pendidikan sampai Sekolah Dasar kelas 4 caturwulan 2. Setelah itu, saya harus pindah dan kembali melanjutkan Sekolah Dasar saya di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat sampai kelas 4 caturwulan 3. Akhirnya saya kembali lagi ke Ambon dan melanjutkan Sekolah Dasar sampai ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di Ambon inilah saya terbiasa tinggal dengan banyak orang dalam satu keluarga. Dulu yang tinggal bersama dengan saya dan keluarga bisa mencapai 13 orang. Karena sudah terbiasa tinggal dengan banyak orang, membuat saya tidak bisa hidup mandiri. Segala sesuatunya, tidak bisa saya kerjakan sendiri. Bahkan hampir semua pekerjaan dilakukan oleh pembantu saya maupun saudara – saudara ayah yang tinggal bersama dengan keluarga kami. Orang tua saya pun tidak pernah memaksa untuk harus melakukan segala sesuatunya sendiri. Mereka selalu mengatakan tugas saya hanyalah belajar dengan giat agar mencapai kesusksesan. Hal inilah yang membuat saya harus bergantung pada orang lain dalam melakukan pekerjaan – pekerjaan tertentu.

Dari dulu, ayah saya yang paling intensif dalam hal pendidikan. Ayah adalah sosok yang paling bijaksana dan sabar dalam menghadapi sesuatu. Ayah selalu mengatakan kepada saya “Ayah tidak pernah meminta uang dari kamu namun yang ayah minta hanyalah bukti nyata kesuksesan yang kamu raih dari pendidikan kamu”. Kata – kata ini yang selalu terngiang dalam benak saya dan membuat saya berusaha untuk mendapatkannya. Dari SD, saya selalu meraih peringkat 1 di kelas. Bahkan saya pernah dipilih untuk mengikuti lomba olimpiade Matematika. Mulai dari tingkat Gugus (SD - SD yang terletak satu komplek dengan sekolah saya), saya meraih juara 1, pada tingkat Kecamatan saya meraih juara 1, tingkat Kotamadya saya pun meraih juara 1. Namun pada tingkat Kabupaten, saya meraih juara 2. Ayah saya pun sangat bangga dengan prestasi yang saya raih. Bahkan pada saat SMP, saya juga mengikuti lomba – lomba yang diselenggarakan oleh sekolah saya. Lomba Cerdas Cermat, Spelling bahkan lomba Menari. Ketiga lomba tersebut diadakan secara berkelompok. Hasilnya lomba Cerdas Cermat dan Spelling kami meraih juara 1. Sedangkan lomba menari, kami meraih juara 2. Begitu juga pada saat lulus SMP, hasil UN saya juga sangat membanggakan dan sangat memuaskan. Dari prestasi yang saya raih, ayah kemudian meminta saya untuk melanjutkan pendidikan SMA saya di Jakarta, lebih tepatnya di Depok. Ayah ingin saya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan agar saya pun bisa bersaing dengan anak – anak disana. Menurut ayah, pendidikan di Ambon belum bisa maksimal karena masih kurangnya fasilitas. Hal ini, pertama kali saya tolak karena saya tidak ingin jauh dari orang tua. Saya merasa bahwa saya belum bisa hidup mandiri. Namun, setelah ayah menjelaskan dengan baik saya pun menyetujui hal tersebut.
Setelah selesai mendengarkan hasil UN saya, pada keesokan harinya saya bersama kakak dan ibu saya berangkat ke Depok. Ibu mengambil cuti untuk menemani saya dan kakak selama 1 bulan di Depok dan juga untuk mengurus pendaftaran sekolah saya dan kuliah kakak saya. Sebulan pun berakhir dan ibu saya harus kembali ke Ambon untuk melanjutkan tugasnya sebagai seorang guru. Di Depok, saya tinggal bersama adik kandung ayah yaitu Om saya juga bersama keluarga kecilnya. Disinilah saya dan kakak saya mulai belajar hidup mandiri. Semua pekerjaan rumah, saya dan kakak yang mengerjakannya sendiri. Belajar bangun pagi dan menyiapkan sarapan sendiri. Benar – benar hidup mandiri tanpa orang tua, adik – adik dan juga saudara – saudara. Awalnya kami jalani semuanya dengan baik – baik saja. Namun beberapa bulan kemudian, saya dan kakak saya sudah mulai merasa ketidaknyamanan di dalam rumah. Kami merasa bahwa sifat dan kepribadian dari tante (istri Om saya) sangatlah berbeda dengan sebelumnya. Sewaktu ibu saya datang bersama kami pertama kali, tante adalah sosok yang baik hati. Bahkan saya belum pernah bertemu tante, sebaik tante saya. Namun semuanya jadi berubah saat saya dan kakak saya pulang sekolah. Tante saya menyuruh kami makan mie juga nasi yang ada dalam panci. Ternyata pada saat kami makan nasinya sudah basi. Dari situlah, kakak saya memberitahukan hal ini kepada ayah saya. Namun ayah saya tidak percaya. Ayah pun menanyakannya kepada saya dan ayah baru percaya pada saat saya menceritakan semuanya. Akhirnya ayah pun mengambil tindakan agar saya dan kakak saya keluar dari rumah Om dan kos. Hal ini membuat Om saya sempat kecewa dengan tindakan ayah saya. Om pun merasa bahwa kamilah yang tidak ingin tinggal bersamanya. Ayah sengaja menyuruh kami untuk tidak memberitahukan hal yang sebenarnya kepada Om. Karena ayah takut akan merusak hubungan keluarga Om. Kami pun mulai menjalani kehidupan kami sebagai anak kos.

Tinggal hanya berdua dengan kakak saya. Suka dan duka sudah kami jalani setiap harinya. Dari berpindah – pindah dari kos yang satu ke kos yang lain. Dari sinilah, saya berusaha untuk bisa menunjukan prestasi yang saya dapat pada saat SMA. Saya pernah mendapat peringkat 2 di kelas dan mendapatkan beasiswa. Hal ini yang membuat ayah bangga dan terus menaruh harapan besar pada saya. Akhirnya tahun 2008, saya lulus SMA. Saya ingin sekali kuliah kedokteran di UI. Karena sewaktu kecil, saya bercita – cita ingin menjadi seorang dokter. Setelah lulus SMA, ada sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan ke luar negeri dengan biaya gratis. Saya pun sempat mengikuti program tersebut setelah mendapat lampu hijau dari ayah saya. Beberapa bulan, saya sempat mengikuti kursus yang diadakan oleh lembaga tersebut. Namun, saya merasakan sesuatu yang ganjal karena setiap bulan selalu ada tagihan biaya yang harus dibayar. Akhirnya saya secara diam – diam memutuskan untuk keluar dan tidak mengikuti program tersebut. Orang tua saya tidak mengetahui hal tersebut. Mereka baru mengetahui kabar bahwa saya hampir 1 bulan tidak mengikuti kursus karena diberitahukan oleh orang – orang dari lembaga tersebut via telepon. Orang tua saya sangat kecewa dan marah pada saya. Apalagi ayah saya, karena ia sudah mengeluarkan uang hampir puluhan juta agar saya bisa mengikuti program tersebut dan bisa studi ke luar. Saya sempat merasa bersalah karena sudah mengambil tindakan yang tanpa berkompromi dengan orang tua saya. Akhirnya saya bingung ingin kuliah dimana. Saya ingin kuliah kedokeran, tapi karena biayanya yang terlalu mahal membuat saya berpikir dua kali untuk mengikutinya. Saya tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Akhirnya saya pun memutuskan untuk menganggur selama setahun.

Selama menganggur, saya mendapat tawaran dari tetangga saya untuk mengajarkan anak – anaknya les Matematika dan juga Bahasa Inggris. Awalnya, saya sempat menolak karena saya merasa belum pernah mengajar les sehingga tidak punya pengalaman dalam mengajar orang. Mereka tetap memaksa saya dan mengatakan bahwa saya pasti bisa. Akhirnya saya mencobanya. Hari berganti hari, saya mulai terbiasa dengan hal tersebut. Akhirnya pada saat ujian tiba, anak – anak les saya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Dari situlah saya semakin mendapat kepercayaan dari orang tua mereka. Hanya dari mulut ke mulut, saya akhirnya ditawarkan untuk mengajar les teman – teman dari anak les yang saya ajarkan sebelumnya. Saya merasa puas dan senang bisa mengisi waktu kosong saya dengan hal yang bermanfaat. Bahkan saya akhirnya bisa menghasilkan uang dengan kerja keras sendiri.

Setahun pun berjalan, akhirnya adik – adik saya pun juga datang kesini untuk melanjutkan sekolahnya dan mendapatkan pendidikan terbaik juga. Saya pun diberi kepercayaan sepenuhnya oleh ayah untuk menjaga adik – adik saya. Sayalah yang mengatur semuanya. Bisa dikatakan saya sebagai ibu buat adik – adik saya. Saya pun semakin mandiri untuk bisa melakukan pekerjaan – pekerjaan rumah dan hal – hal yang lain.

Setahun saya lalui dengan banyak hal – hal yang baru. Kemudian saya memutuskan untuk mengikuti tes di Universitas Gunadarma. Saya pun lulus tes dengan grade 1. Saya mengambil jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. Disini, saya benar – benar merasa berbeda jalur dengan jurusan yang saya inginkan. Namun, saya tetap menjalaninya. Dan akhirnya saya bisa mendapat IPK terbaik juga sempat mendapatkan besiswa. Dan saya masuk ke kelas yang bisa dikategorikan “kelasnya anak – anak pintar”.

Pada saat masuk kelas ini, saya sempat merasa kurang percaya diri. Karena saya merasa tidak punya kemampuan apa – apa. Bahkan saya tidak pantas untuk masuk kelas ini. Namun, saya tetap menjalaninya dengan baik. Saya senang walaupun sudah berkuliah, saya masih dipercayakan untuk tetap mengajar les. Tapi ternyata tidaklah mudah berkuliah sambil mengajar les. Saya harus membagi waktu dengan baik sehingga keduanya tetap berjalan lancar. Bahkan saya akhirnya harus mengajar sampai malam karena banyaknya orang yang les. Mulai dari SD sampai SMA. Namun, saya sangat bangga saya bisa mendapatkan uang dengan kerja keras saya sendiri. Padahal dulu sewaktu kecil, saya sering meminta ini dan itu dari orang tua tanpa memikirkan betapa sulitnya mencari uang. Sekarang saya pun sadar ternyata tidak mudah untuk mendapatkan uang. Saya tetap menjalani keduanya sampai sekarang bahkan dari penghasilan saya tersebut, saya bisa membayar uang kuliah saya sendiri secara cicil, saya bisa menghidupi kebutuhan sehari – hari saya dan adik – adik saya yang juga bersekolah disini. Bahkan dengan penghasilan tersebut, saya juga bisa membayar uang sekolah adik saya dan juga membayar uang rumah yang kami kontrak. Saya tau bahwa inilah waktunya saya untuk bisa membalas semua jerih payah orang tua saya untuk bisa membuat kami mendapatkan pendidikan terbaik.

Puji TUHAN, saya juga bekerja di Kampus Gunadarma sebagai Petugas Monitoring Mahasiswa. Begitu juga sekarang adik pertama saya sudah bekerja di sebuah perusahaan yang pernah memberikan dia beasiswa untuk kuliah selama 1 tahun secara gratis di Perguruan Tinggi Negeri Jakarta (PNJ), UI. Sedangkan kakak saya sudah bekerja di Ambon. Adik saya yang paling bungsu sekarang kelas 3 SMA. Dia juga mndapat part time mengajar modern dance di Sekolah Dasar dekat rumah saya. Saya senang walaupun sekarang ayah dan ibu saya sudah pensiun, namun kami berempat sudah bisa melakukan segala sesuatu dengan mandiri. Kami sudah tidak pernah meminta uang dari orang tua lagi, karena inilah saatnya kami untuk bisa membanggakan kedua orang tua kami walaupun apa yang kami lakukan tidak sebesar perjuangan yang diberikan oleh orang tua.

Saya semakin kuat dalam menjalani kehidupan ini, manis dan pahitnya sudah saya rasakan semuanya. Bahkan saat berada di atas maupun di bawah kondisi keluarga, sudah saya rasakan semuanya. Yang saya tau kesuksesan seorang anak itu, karena ada doa yang selalu diberikan oleh orang tua dan usaha dari anak tersebut. Saat kita diberikan kesempatan oleh TUHAN untuk mengalami putaran roda yang lagi berada di atas (manisnya kehidupan), jalanilah dengan baik dan tetap rendah hati. Namun, jika kita diizinkan TUHAN untuk mengalami putaran roda di bawah (pahitnya kehidupan), tetaplah mengucap syukur dan gunakanlah kesempatan itu untuk bangkit dan membanggakan serta membahagiakan kedua orang tua juga orang – orang sekitar kita.

Cerita Elish Selengkapnya...