Etika TSI yang harus dilakukan oleh pembuat, pengelola dan
pengguna
Apa yang dimaksud dengan etika pada Teknologi Sistem Informasi?
Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu "ethikos" yang berarti timbul
dari kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral
yang mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik
dan buruk juga tanggung jawab. Di tengah perkembangan IT yang semakin pesat,
kita harus juga mempelajari tentang Etika dan Profesionalisme agar kita tidak
salah antar sesama. Mengapa kita harus belajar. Karena etika berhubungan dengan
hukum. Jadi bila kita bermasalah dalam etika maka kita bisa memulai pelanggaran
hukum. Sebagai salah satu ahli di bidang IT kita akan terbiasa menyimpan
data-data elektronik rahasia para klien. Dan inilah yang harus kita simpan
dengan baik.
Sedangkan Etika
pada Teknologi Sistem Informasi dapat diartikan sebagai suatu norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau
kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan
Teknologi Sistem Informasi yang ada di dalam lingkungannya.
Etika dan profesionalisme telah
diidentifikasioleh Richard Mason pada tahun 1986. Etika dan profesionalisme
oleh Richard Mason mencangkup privasi, akurasi, property dan akses.
Privasi : hak individu dalam
mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lainyang tidak
berhak.
Akurasi : Factor utama dalam SI. Ketidak akurasian sebuah informasi dapat menimbulkan hal yang
mengganggu, merugikan, bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Property
: Perlindungan
terhadap hak property
yang sedang dilakukan
saat ini yang
dikenal sebutan HAKI ( Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Kekayaan
itu diatur melalui 3 mekanisme, yaitu hak cipta ( copyright ), paten dan
rajasia perdagangan (trade secret ).
Akses : Penyediaan
akses untuk semua kalangan
Kapan etika dan profesionalisme TSI ini diterapkan ?
Etika dan
profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi
sistem informasi yang ada. Sebagai contoh disuatu perusahaan, semua pegawai yang
hendak menggunakan TSI harus menggunakannya sesuai aturan dan nilai-nilai yang
berlaku di dalam perusahaan. Ada beberapa isu-isu etika yang harus
diperhatikan, seperti:
1. Isu
privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor
e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera
tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai
berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan
komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana
informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak
ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu
akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta
diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi
dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan ?
3. Isu
properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta
intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual
lainnya seperti musik dan film.
4. Isu
aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Etika dan profesionalisme TSI ini diterapkan dimana pada saat
para IT profesional ini melakukan kegiatannya yang ditujukan khusus kepada
Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di
IT.
Siapa yang melakukan Etika
TSI ?
Etika TSI harus dilakukan oleh :
a. Pengguna Teknologi Sistem Informasi
Pengguna TSI adalah semua elemen di dalam
suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan
kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan
profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Para pekerja dibidang teknologi
informasi sangat berperan sebagai pengguna TSI dan terbagi menjadi 3
kelompok :
1.
sistem analis
2.
orang yang bergelut dengan perangkat keras
3.
orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi
b. Pengelola Teknologi Sistem
Informasi
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai
aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai
kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen
khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu
manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan manusia .
Pengelola
TSI harus mampu memberikan informasi yang benar, tepat dan dapat bertanggung
jawab atas informasi yang disampaikan karena merupakan bahan referensi dalam
membuat suatu keputusan.
c. Pembuat
Teknologi Sistem Informasi
Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan
etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung
jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan
aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik
sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam
organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi
tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis
dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis
yang harus dipertimbangkan.
Dimana pembuat TSI harus menghargai hak cipta, yaitu hak yang
dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual
tanpa izin yang berhak.
Contoh dalam kehidupan
sehari-hari tentang etika dalam Teknologi Sistem Informasi !
Pencurian hardware
Pembajakan atas software yang kita buat
Pencurian password dan username untuk
disalah gunakan tanpa tanggung jawab
Membuat situs jual beli tanpa pertanggung
jawaban dan masuk kategori penipuan.
Saling ejek-mengejek di dalam suatus situs
jejaring social
REFERENSI :
- http://duniahidayat.blogspot.com/2012/03/1.html
- http://riyandari.blogspot.com/2012/03/etika-dan-profesionalisme-tsi.html
- http://telematika-shinta.blogspot.com/2010/04/artikel-etika-dan-profesionalisme-tsi.html
- http://yolyhippo.blogspot.com/2012/03/etika-profsionalisme-tsi.html
0 komentar:
Posting Komentar