Bill Toomey adalah anggota tim atletik Universitas Colorado pada akhir dasawarsa 50-an. Sejak kecil ia telah bercita – cita menjadi sosok yang dikenal masyarakat karena hal – hal besar yang dilakukannya. Demi meraih mimpinya tersebut, Bill menempa diri setiap hari dengan berbagai latihan berat. Saking beratnya, Bill pernah berlari hingga terhuyung – huyung dalam salah satu sesi latihan karena kelelahan.
Saat itu Bill memang bukan atlet terkenal, tetapi ia telah merintis jalan ke sana melalui kedisiplinannya. Ia selalu datang dan memulai latihan lebih awal dan menyelesaikannya paling akhir. Semua dilakukannya karena ia tidak ingin berada pada level (pencapaian) yang sama dengan orang lain. Jika orang lain berlatih datu jam, maka ia harus berlatih lebih lama dari itu. Pun saat orang lain memilih untuk tidak berlatih karena sedang malas, Bill memaksa dirinya untuk tetap datang ke tempat latihan dan menyelesaikan latihan yang harus dijalaninya.
Selama berada di Universitas Colorado, Bill tidak pernah menjadi juara, ia tidak pernah mendapatkan medali dalam kejuaraan antar kampus, belum lagi ia tidak pernah terpilih menjadi atlet terbaik. “ Saya bukan atlet hebat “ kata Bill, “ tetapi saya punya teori untuk maju dan berhasil dengan konsisten, maka hal – hal besar akan dapat diraih dengan baik.
Bill memang tidak membuahkan hasil yang besar selama studinya, tetapi usaha dan disiplinnya tetap membara setelah masa studinya usai. Keunggulannya adalah lompat jauh dan lari 400 m. Ia terus melatih keduanya dan menambahkan ketrampilan lain, sehingga dapat bertanding dalam dasa lomba. Berkat usaha dan kerja kerasnya, atlet kampus ini menaklukan atlet Gordon MacDonald dan menjadi terkenal di seluruh dunia. Di kemudian hari, Bill masuk dalam Olimpic Hall of Fame pada tahun 1984. Ia mencatat rekor dasalomba pada tahun 1966 dengan memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo tahun 1968, dan memenangkan kejuaraan dasalomba nasional 5 kali berturut – turut. Itulah buah kedisiplinannya selama ini.
William Feather pernah mengatakan bahwa apabila kita tidak mendisiplinkan diri sendiri, dunialah yang akan melakukan bagi kita. Pokok pikiran ini memberikan satu hal yang penting dalam rangka menjadikan hidup lebih sukses dan berhasil. Pokok pikirannya disiplin pangkal sukses. Tidak ada pencapaian yang besar dapat kita raih jika tidak dilakukan dengan disiplin dan ketekunan.
Julie Andrews berkata bahwa meski ada yang menganggap disiplin sebagai tugas belaka, tetapi sesungguhnya disiplin adalah sebuah tata tertib yang membawa kita terbang tinggi. Terbang tinggi yang dimaksud disini adalah kehidupan yang mengalami pertumbuhan dan perubahan.
Pada prinsipnya ada beberapa hal yang harus kita pahami tentang hidup yang digerakkan oleh disiplin.
Pertama, disiplin menjadikan kita mampu mencapai impian dan tujuan. Kedisiplinan menjadikan kita mampu bergerak dan melangkah dengan baik, selangkah demi selangkah mengarahkan jalan hidup kita untuk mencapai tujuan. Perhatikan orang – orang yang berhasil dalam kehidupan ini. Mereka membangun kesuksesan yang diperolehnya dengan kedisiplinan diri dalam setiap segi kehidupannya.
Kedua, membuat kita selalu fokus pada cita – cita. Sikap disiplin akan mendorong kita untuk terus berada dalam komitmen untuk meraih cita – cita.
Hal ketiga, disiplin membawa perubahan dalam diri kita. Perubahan yang dimaksud tentunya adalah hal – hal yang positif yang kita alami dalam kehidupan kita. Misalnya perubahan dalam pola pikir, pekerjaan dan juga dalam pencapaian kesuksesan bisa diraih.
Tips Mendisiplin Diri
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendisiplinkan diri antara lain : Pertama, latihlah diri anda untuk memanfaatkan waktu sebaik – baiknya. Disiplin dalam waktu akan membuat kita menjadi terbiasa memanfaatkan waktu untuk hal – hal yang positif. Dan kebiasaan positif yang tercipta akan membuat kita menjalankan pola hidup yang selalu berorientasi pada pencapaian kesuksesan.
Kedua, buatlah prioritas hidup. Hal itu akan membawa kita kepada disiplin yang akurat. Sebagai contoh, orang yang memprioritaskan dirinya sebagai dosen, maka pasti ia berdisiplin mengelola diri dan memperkaya diri dengan kemampuan/skill sebagai pengajar, selain itu ia pun akan terus menerus berupaya mengembangkan wawasan dan pengetahuan dalam profesionalisme kedosenan.
Disiplin tidak mungkin kita abaikan dari kehidupan kita, jika kita ingin melihat keberhasilan dalam pekerjaan, usaha atau karir kita. Sekalipun itu bukan faktor satu – satunya dalam menggapai kehidupan yang lebih baik, tetapi hal itu tidak boleh dilalaikan. Karena itulah rel yang harus kita lalui untuk sampai pada tujuan.
0 komentar:
Posting Komentar