Pada hakekatnya manusia itu memiliki sifat sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Dalam kaitannya sebagai makhluk sosial maka manusia akan selalu berhubungan antar sesamanya, hal tersebut dilakukan karena tiap-tiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan orang yang satu dapat ditutupi oleh kelebihan temannya yang lain sehingga akan terbentuklah suatu kerjasama.
Jika dalam bekerjasama tersebut terdapat struktur yang jelas dimana tiap-tiap orang memerankan fungsinya masing-masing untuk memperoleh tujuan yang sama dan mereka rutin melakukannya maka terbentuklah apa yang disebut dengan“organisasi ”, itulah yang membedakan organisasi dengan kelompok. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki agar suatu kelompok dapat dikatakan sebagai organisasi, seperti adanya anggota, adanya system kerja yang terspesialisasi, adanya struktur keanggotaan yang jelas, dan permanen.
Tanggung Jawab
Organisasi sepatutnya memang penting untuk ditumbuhkembangkan selagi masih muda, belajar berorganisasi akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri seseorang. Kenapa dalam berorganisasi seseorang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab? Tidak lain adalah karena dalam organisasi terdapat struktur yang jelas dimana tiap oang memiliki fungsi dan tugas masing-masing sesuai kedudukannya dalam organisasi. Misalkan di akademika anggota bertanggung jawab mengelesaikan tugas pada editor, editor bertanggung jawab pada pimpinan, dan pimpinan akan bertanggung jawab terhadap masyarakat luas. Sehingga dalam berorganisasi orang akan mengenal apa yang disebut etos kerja dan kedisiplinan.
Dengan belajar tentang kedisiplinan maka secara tidak langsung dapat membentuk apa yang kita sebut dengan softskill. Softskill yang dimaksud tidak hanya bagaimana dapat menyampaikan ide-ide secara verbal di depan orang banyak. Tapi juga bagaimana dapat melakukan negoisasi yang baik, bagaimana menjadi motivator yang baik bagi orang lain dan bagaimana menyakinkan orang lain agar mendukung pendapat/ide kita, semuanya termasuk dalam softskill ini. Dengan memiliki softskill yang baik, sesungguhnya orang tersebut akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk melakukan sesuatu atau merubah sesuatu. Latihan softskill ini jarang sekali didapatkan dari pendidikan formal. Kalaupun ada, sifatnya sangat terbatas dan hanya teori. Tapi dengan beraktifitas di organisasi, softskill ini langsung dilatih dalam bentuk praktek. Selain itu, orang yang pintar tanpa didukung oleh kemampuan softskill yang memadai, terkadang tidak dapat tampil ke permukaan dan ide-idenya cenderung tenggelam tanpa dapat didengar oleh orang lain. Orang-orang seperti ini juga cenderung untuk selalu menjadi bawahan. Tapi bila didukung oleh kemampuan softskill yang baik, orang tersebut dapat menyampaikan ide-ide dengan baik ke orang lain sehingga tentu saja ide-idenya menjadi dikenal oleh orang banyak. Sehingga kemampuan seperti ini juga sangat dibutuhkan oleh seseorang yang ingin menjadi pemimpin.
Ajang Sosialisasi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, maka dari itu dalam berorganisasi maka seseorang tidak akan bisa lepas kaitannya dangan anggota organisasi yang lain, hal tersebut dikarenakan adanya interaksi dan kerjasama antar anggota satu dengan yang lain. Dalam ilmu sosiologi organisasi dapat dikelompokkan sebagai bentuk suatu komunitas. Biasanya remaja akan menemukan jati diri dan kepribadian dari dari lingkungan dan pergaulan terutama dari komunitas dimana dia terbentuk.
Pembentukan EQ (Emotional Intelligence Quotient) Lingkungan dalam komunitas yang dapat membentuk kepribadian dapat juga mempengaruhi perkembangan emosi seseorang. Mahasiswa yang rata-rata masih remaja merupakan fase yang rentan terhadap perubahan lingkungan terutama terhadap perkembangan emosi. Komunitas yang baik akan membentuk perkembangan emosi yang baik pula. Contohnya apabila seseorang bergabung dengan organisasi kewiraan maka orang tersebut akan cenderung keras dan tidak sabaran, sebaliknya apabila bergabung dangan organisasi yang manyun dan
cinderung feminim. Dengan kemampuan EQ yang baik itu tentu akan bermanfaat saat berhadapan dengan orang lain. Orang yang memiliki EQ yang baik akan dapat menghadapi orang dengan berbagai tipe, hal tersebut dikarenakan dengan berorganisasi seseorang akan belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
Seni Membagi Waktu
Jika kita perhatikan banyak mahasiswa yang enggan bergabung dengan suatu organanisasi, kebanyakan dari mereka beralasan dengan ikut berorganisasi dapat mengganggu kuliah mereka. Hal tersebut karena mahasiswa harus membagi waktu mereka antara waktu kuliah dengan waktu untuk berorganisasi. Hal itu tidak sepenuhnya benar, malah dengan berorganisasi seseorang akan belajar untuk menghargai waktu dan mengatur jadwal kegiatannya.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa orang yang sukses adalah orang yang menghargai waktu, dan ada istilah time is money. Hal tersebut menggambarkan betapa pentingnya menghargai waktu yang telah kita dapat dengan memanfaatkannya dengan sebaik- baiknya.
REFERENSI : http://www.scribd.com/doc/16635654/Kemampuan-Organisasi
0 komentar:
Posting Komentar